cari lain

Rabu, 27 Januari 2010

Cerita Pendek


SAAT YANG INDAH UNTUK MATI

       “Krinnggg………!!!!!” jam weker berteriak tepat di samping telingaku. Aku masih bisa bangun nyaman seperti ini. Secara tanpa sadar aku membuka horden jendelaku. Sinar sang surya langsung menyengat tubuhku. Ternyata sang surya pun masih tersenyum begitu manis padaku. Tanpa melamun terlalu lama aku bergegas memulai hari seperti biasa.
            Masuk ke kamar mandi, menyiram jiwa raga dengan nikmat Tuhan. Air pun juga masih bersahabat denganku, memberikan kesegaran jiwa raga yang layu. Segera aku memakai seragam sekolahku dan menuju ruang makan. Terlihat ayahku dan kedua kakak tiriku sedang duduk di meja makan menunggu makanan datang.
            “Pagii, malaikatku!!” ayah menyapaku dengan senyum yang selalu aku rindukan. “Pagi juga ayah!!” jawabku sekenanya. Ibu tiriku datang dari dapur membawakan makanan dengan seulas senyum. Senyum penuh dusta menurutku. Aku melahap saja apa yang ada di depanku, sepotong Sandwich, sepotong roti bakar isi keju dan segelas susu. Aku segera berangkat sekolah. 


***
untuk mengetahui cerita selengkapanya unduh disini unduh disini
atau di disini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selahkan memasukkan komentar anda saran, kritik demi kemajuan bersama